Wednesday, May 6, 2020

Aku pun Mencari

Sudahku kembara
Benua ke benua untuk memuisikan-Nya;

Dari pelayaran Bosphorus
Kuhulurkan tangan
Merasa kawanan buih yang berloncatan,
Masuk dari pintu ke pintu Masjid Biru,
Terus legaran dari biara ke biara Aya Sofea.
Dia tak ada.

Ku amati kincir-kincir angin Kinderdijk
Luas lembah dan ladang tulip
Hingga berjalan sepanjang lorong hangat
Penjaja dosa
Dalam kedinginan bumi Belanda.
Dia tak ada.

Di suram malam tak berkandil
Ku susuri sirah Musa
Menghirup teh panas sepanjang Nil
Meredah halus debu sepanjang batuan
Piramid dan Giza.
Dia tak ada.

Kemudian aku pulang ke Kaabah
Menanyakan orang-orang kalau
Terjumpa,
Lalu berkelana dan menyendiri di Nabawi.
Dia tak ada.

Aku pun mencari ke dalam diri,
Dia tak ke mana-mana.
Aku menemukan-Nya di sini
               — bukan dengan mata.

Mosyuki Borhan, Mengintai Hadrat
Antologi Prosa & Puisi: Hujan Bakawali di Rumah Tuhan (Jilid I)
Terbitan Ripta (@rumahripta)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...